Bismillahhirrohmanirrohiim
KUBACA AL-QUR’AN DENGAN BENAR(Mad ṣilah, mad badal, mad tamkin, dan mad farqi)
Pedoman hidup umat Islam adalah al-Qur’an. Al-Qur’an adalah pedoman sepanjang hayat, di dunia bermanfaat di akhirat menjadi penyelamat. Semangat belajar al-Qur’an merupakan bagian tak terpisahkan dalam upaya untuk belajar membacanya, memahaminya, dan mengamalkannya termasuk mempelajari tajwidnya. Tak cukup hanya niat dan ucapan tetapi harus sinergi antara niat, ucapan, dan pelaksanaan.
Sehubungan dengan membaca al-Qur’an, semangat belajar harus terus tumbuh dan berkembang sehingga anggapan buta huruf al-Qur’an, gagap baca al-Qur-an dapat terbantahkan. Sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan belajar membaca al-Qur’an dengan benar, dalam bab ini kita akan mempelajari hukum mad ṣilah, mad badal, mad tamkin, dan mad farqi.
A. HUKUM BACAAN MAD ṢILAH, MAD BADAL, MAD TAMKIN, DAN
MAD FARQI
1. Mad silah
Dari segi bahasa , mad artinya panjang , sedangkan ṣilah artinya hubungan. Menurut istilah, mad ṣilah adalah apabila terdapat ha’ ḍamir berharakat ḍammah ( ‘ـه’ / ه (maupun kasrah ( ه ِـ / ه ,( ِterletak di akhir kata, tidak dibaca waqaf, tidak dibaca sambung dengan huruf berikutnya dan sebelumnya adalah huruf yang berharakat hidup bukan mad.
Mad ṣilah ada dua macam:
a. Mad ṣilah qaṣirah
Menurut bahasa, mad artinya panjang, ṣilah artinya hubungan dan qaṣirah artinya pendek. Menurut istilah mad ṣilah qaṣirah adalah apabila ada ha’ ḍamir berharakat ḍammah ( ‘ـه’ / ه ( maupun kasrah ( ه ِـ / ه ,( ِterletak di akhir kalimat, tidak dibaca waqaf, tidak dibaca sambung dengan huruf berikutnya dan sebelumnya adalah huruf yang berharakat hidup bukan mad, sedangkan huruf sesudahnya bukan huruf hamzah. Panjang bacaannya; 1 alif atau 2 harakat. Perhatikan contoh pada QS. al-Baqorh (2):255 berikut! (Tulis ayat nya !!!!)
b. Mad ṣilah ṭawilah
Menurut bahasa, mad artinya panjang, ṣilah artinya hubungan dan ṭawilah artinya panjang. Menurut istilah mad ṣilah ṭawilah adalah apabila ada ha’ ḍamir berharakat ḍammah ( ‘ـه’ / ه ( maupun kasrah ( ه ِـ / ه ,( ِterletak di akhir kalimat, tidak dibaca waqaf, tidak dibaca sambung dengan huruf berikutnya dan sebelumnya adalah huruf yang berharakat hidup bukan mad, sedangkan huruf sesudahnya adalah huruf
hamzah ( ء .( Panjang bacaannya: 2 1/2 alif atau 5 harakat.
Perhatikan contoh pada QS. al-Baqarh (2):255 berikut ! (Tulis ayat nya !!!)
Komentar
Posting Komentar