Cara cepat MEMPERINDAH BACAAN AL QUR’AN DENGAN TAJWID (Hukum Bacaan bacaan mad thabi’i, mad wajib muttashil, dan mad jaiz munfashil)
BISMILLAHIRROHMANIRROHIIM
MEMPERINDAH BACAAN AL QUR’AN
DENGAN TAJWID
(Hukum Bacaan bacaan mad thabi’i, mad wajib muttashil, dan mad jaiz munfashil)
ilmusumbercahaya.blogspot.com - Al-Qur'an yang berarti bacaan. Telah mendapat perhatian sejak 14 abad yang lalu. Bukan hanya dari kalangan Islam saja, banyak juga nonmuslim yang memberikan perhatian khusus terhadap al-Qur’an ini. Ada yang mengkaji dari aspek sejarahnya, waktu dan tempat
turunnya, sampai kepada sebab - sebab diturunkannya. Bukan hanya itu al-Qur’an itu juga dibaca oleh ratusan juta manusia yang yang tidak mengerti artinya dan tidak dapat menulis dengan aksaranya. Bahkan dihafal huruf demi hurufnya. Hal tersebut semakin memperkuat bukti bahawa al-Qur’an itu benar-benar diturunkan oleh dzat Yang Maha Kuasa.
Beragam motivasi seseorang dalam membaca al-Qur’an, ada yang membaca untuk
mengharap keberkahan dari ayat-ayatnya, ada yang berharap dapat menjadi penolongnya di
hari pembalasan, ada pula yang berharap pahala dari Allah Swt. dan lai-lain. Hal tersebut
karena memaang baginda Rasulullah Saw. telah menjanjikan akan hal tersebut sehingga di
setiap tempat dan waktu tidak pernah sepi dari orang-orang yang membaca al-Qur’an.
Tiada bacaan yang mendapat perhatian besar sebagaimana al-Qur’an, yang diatur tata
cara membacanya, mana yang dipendekkan, dipanjangkan, dipertebal atau diperhalus
pelafalannya, dimana tempat yang terlarang, atau boleh, atau harus memulai dan berhenti.
Hal tersebut dibahas di dalam ilmu tersendiri yaitu Ilmu Tajwid. bahkan diatur lagu dan
iramanya, sampai pada etika membacanya.
Pada bagian ini akan dibahas berbagai cara memaca al-Qur’an sesuai dengan ilmu
tajwid, khususnya tentang bacaan panjang, yaitu cara membaca hukum bacaan mad thabi’i,
mad wajib muttashil, dan mad jaiz munfashil. Apa saja ketentuan-ketentuannya? Apa saja
ciri-cirinya? Dan Bagaimana cara membacanya?
1. Pengertian Mad Thabi’i
Definisi mad secara bahasa adalah tambah. Menurut ulama ahli tajwid adalah memanjangkan
suara huruf yang wajib dipanjangkan. Huruf mad itu ada tiga yaitu wawu ( و ), ya ( ي), dan alif ( ا )
Adapun syarat huruf mad adalah apabila wawu jatuh setelah dhummah, ya' jatuh setelah kasroh, dan alif jatuh setelah fathah.
Mad Thabi’i(mas asli) merupakan macam-macam mad yang terjadi apabila ada alif yang terletak sesudah fathah, atau ya’ sukun terletak sedudah kasrah atau juga huruf wau yang terletak sesudah dhammah maka ini dihukumi sebagai bacaan mad thabi’i. Dimana Mad berarti panjang dan Thabi’i yang artinya biasa.
Cara membacanya harus sepanjang dua harakat atau disebut satu alif, contohnya:
كتَا بٌ - يَقُوْلُ - سمِيْعٌ
Cara membacanya harus sepanjang dua harakat atau disebut satu alif, contohnya:
كتَا بٌ - يَقُوْلُ - سمِيْعٌ
Untuk lebih jelas buka Materi di bawah ini
Nama:Adni satria sayyidina
BalasHapusKelas:7a
Sekolah:MTs Al-Munawwaroh