Langsung ke konten utama

Viral!!!! KISAH SHAHABAT - ANAS BIN MALIK R.A

Bismillahirrohmanirrohiim

KISAH SHAHABAT

 ANAS BIN MALIK R.A

ilmusumbercahaya.blogspot.com - “Ya Allah, limpahkanlah harta dan anak kepadanya dan keberkahan untuknya.”
(Di antara doa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam untuknya)
Usia Anas masih sangat muda, ketika ibunya al-Ghumaisha’ mentalqinnya dengan dua kalimat
syahadat. lbunya mengisi hatinya yang bersih dengan kecintaan kepada Nabiyul Islam
Muhammad bin Abdullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Maka di benak Anas pun mulai tumbuh rasa cinta kepada Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam
sekalipun dia belum pernah bersua dengan Nabi mulia tersebut dan hanya mendengar kisah
beliau sebatas dari orang ke orang.
Tidak mengherankan, karena terkadang telinga lebih dulu merindukan sesuatu daripada mata.
Betapa seringnya Anas kecil berangan bisa berkelana menemui Nabinya di Makkah atau beliau
shallallahu ‘alaihi wa sallam bisa datang kepada mereka di Yatsrib sehingga dia bisa berbahagia
karena bisa melihatnya dan tenteram karena berjumpa dengannya.
Angan-angan itu dalam waktu dekat ternyata telah berubah menjadi kenyataan, Yatsrib yang
membanggakan dan berbahagia mendengar bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan
shahabatnya, ash-Shiddiq, sedang dalam perjalanan ke arahnya. Maka keceriaan menaungi
semua rumah dan kebahagiaan menyelimuti semua hati.
Mata dan hati bergayut dengan jalan yang penuh berkah, jalan yang membawa langkah Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam dan shahabatnya ke Yatsrib.
Anak-anak muda bergumam setiap cahaya pagi bersinar, Muhammad telah datang. Maka Anas
bersama anak-anak kecil lainnya berlari-lari hendak menyambutnya, namun dia tidak melihat
siapa pun, dia pun pulang dengan sedih lagi kecewa.
Di suatu pagi yang indah yang penuh asa dan keceriaannya yang semerbak, orang-orang Yatsrib
pun saling berbisik satu sama lain, “Muhammad dan shahabatnya telah berjalan mendekati
Madinah.”

Mata orang banyak pun berhamburan ke jalan-jalan yang penuh berkah, jalan yang membawa
Nabi petunjuk dan kebaikan kepada mereka.
Mereka berbondong-bondong menyambut kedatangan beliau secara bergelombang, kelompok
demi kelompok, di sela-sela mereka ada sekum-pulan anak-anak yang tak kalah bersemangat,
wajah-wajah mereka dihiasi kebahagiaan dan menyatu dengan hati kecil mereka serta yang
penuh sutra cita memenuhi jiwa mereka yang jernih.
Di barisan depan anak-anak tersebut adalah Anas bin Malik al-Anshari.
Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam dan shahabatnya ash-Shiddiq datang, keduanya berjalan
di antara kumpulan orang-orang dewasa dan anak-anak dalam rombongan yang besar.
Adapun kaum wanita dan gadis-gadis remaja yang biasa tinggal di rumah maka mereka naik ke
atap-atap rumah, mereka ingin melihat Rasulullah seraya berguman, “Yang mana dia? Yang
mana dia?”
Hari itu adalah hari yang tidak terlupakan. Anas bin Malik senantiasa mengingatnya sampai dia
berumur seratus tahun lebih.
Tidak lama setelah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tinggal di Madinah, al-Ghumaisha’

binti Milhan, datang kepada beliau dengan disertai Anas anak laki-lakinya yang masih kanak-
kanak, anak laki-laki itu berlarian di depan ibunya dengan ujung rambut yang jatuh di keningnya.

Al-Ghumaisha’ mengucapkan salam kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan dia berkata,
“Ya Rasulullah, semua laki-laki dan wanita dari Anshar telah memberimu hadiah, tetapi aku tidak
mempunyai apa pun yang bisa aku jadikan hadiah untukmu selain anak laki-lakiku ini. Terimalah
dia, dan dia akan berkhidmat kepadamu sesuai dengan apa yang engkau inginkan.”
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berbahagia, beliau memandang anak muda ini dengan wajah
berseri-seri, beliau mengusap kepalanya dengan tangan beliau yang mulia, menyentuh ujung
rambutnya dengan jari-jemari beliau yang lembut dan beliau menganggapnya sebagai keluarga.
Anas bin Malik atau Unais (Anas kecil), begitu terkadang mereka memanggilnya sebagai
ungkapan sayang kepalanya, berumur sepuluh tahun manakala dia berbahagia bisa berkhidmat
untuk Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam.
Anas hidup di samping Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan berada di bawah bimbingan beliau
sampai Nabi berpulang ke ar-Rafiq al-A’la yaitu selama kurang lebih 10 tahun.
Selama itu Anas memperoleh bimbingan dari Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam yang dengannya
dia menyucikan jiwanya. memahami hadits beliau yang memenuhi dadanya, mengenal akhlak

beliau yang agung, rahasia-rahasia dan sifat-sifat terpuji beliau yang tidak dikenal oleh orang lain.
Anas bin Malik mendapatkan perlakuan yang mulia dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
yang tidak pernah diperoleh oleh seorang anak dari bapaknya. Mengenyam keluhuran perangai
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan keagungan sifat-sifatnya yang membuat dunia patut
untuk iri kepadanya.
Biarkanlah Anas sendiri yang menyampaikan sebagian lembaran cemerlang dari perlakuan mulia
yang dia dapatkan di bawah naungan seorang nabi yang pemurah dan berhati mulia, karena Anas
lebih tahu tentangnya dan lebih berhak untuk menceritakannya.
Anas bin Malik berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling baik
akhlaknya, paling lapang dadanya dan paling besar kasih sayangnya. Suatu hari beliau
mengutusku untuk suatu keperluan, aku berangkat, tetapi aku menuju anak-anak yang sedang
bermain di pasar dan bukan melaksanakan tugas Rasul , aku ingin bermain bersama mereka, aku
tidak pergi menunaikan perintah yang diperintahkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Beberapa saat setelah berada di tengah-tengah anak-anak itu, aku merasa seseorang berdiri di
belakangku dan memegang bajuku. Aku menoleh, ternyata dia adalah Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam dengan tersenyum, beliau bersabda, “Wahai Unais, apakah kamu telah pergi
seperti yang aku perintahkan?” Maka aku pun salah tingkah, aku menjawab, “Ya, sekarang aku
berangkat Rasulullah.”
Demi Allah, aku. telah berkhidmat kepada beliau selama sepuluh tahun, beliau tidak pernah
berkata untuk sesuatu yang aku lakukan, “Mengapa kamu melakukan ini?” Beliau tidak pernah
berkata untuk sesuatu yang aku tinggalkan, “Mengapa kamu tinggalkan ini?”
Bila Rasulullah memanggil Anas, terkadang beliau memanggilnya dengan Unais sebagai
ungkapan cinta dan kasing sayang, dan di lain waktu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
memanggilnya, “Wahai anakku.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan nasihat-nasihat dan petuah-petuah beliau yang
memenuhi hati dan jiwanya.
Di antara nasihat-nasihat itu adalah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kepadanya:
“Wahai anakku, jika kamu mampu mendapatkan pagi dan petang sementara hatimu tidak
membawa kebencian kepada seseorang maka lakukanlah. Wahai anakku, sesungguhnya hal itu
termasuk sunnahku, barangsiapa menghidupkan sunnahku maka dia menyintaiku. Barangsiapa
menyintaiku maka berarti dia bersamaku di surga... Wahai anakku, jika kamu masuk kepada
keluargamu maka ucapkanlah salam, karena ia merupakan keberkahan bagimu dan keluargamu.”
Anas bin Malik hidup setelah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam wafat selama delapan puluh

tahun lebih, selama itu Anas mengisi dada umat dengan ilmu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam Yang agung dan menumbuhkan akal pikiran mereka dengan fikih kenabian.
Selama itu Anas menghidupkan hati umat dengan petunjuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
Yang dia sebarkan di antara para shahabat dan tabiin, [2] dengan sabda-sabda Rasulullah yang
berharga dan perbuatan-perbuatan beliau yang mulia Yang dia tebarkan di antara manusia.
Dengan umurnya yang panjang, Anas menjadi rujukan bagi kaum muslimin di masa hidupnya,
mereka bertanya kepadanya setiap mereka dihadang oleh perkara penting dan setiap kali
pemahaman mereka tidak menjangkau sebuah hukum.
Di antaranya, sebagian orang-orang yang gemar berdebat dalam agama berselisih
tentang haudh (telaga) Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di hari Kiamat, maka mereka bertanya
kepada Anas tentang hal itu, Anas pun berkata, “Aku tidak pernah menyangka akan bisa hidup
sehingga aku melihat orang-orang seperti kalian yang berdebat dalam perkara telaga Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam, sungguh aku telah meninggalkan wanita-wanita tua di belakangku,
setiap dari mereka tidak melakukan shalat kecuali dia memohon kepada Allah agar memberinya
minum dari telaga Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.”
Anas bin Malik terus hidup bersama kenangannya dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
selama kehidupan berlangsung.
Dia sangat berbahagia pada hari pertemuannya dengan beliau, sangat bersedih di hari
perpisahannya dengan beliau, sangat sering mengulang-ulang sabda beliau.

Dia sangat bersungguh-sungguh untuk mengikuti beliau dalam sabda--sabda dan perbuatan-
perbuatan beliau, menyintai apa yang beliau cintai, membenci apa yang beliau benci. Dua hari

yang paling diingat oleh Anas dalam hidupnya: Hari pertemuannya dengan Nabi pertama kali dan
hari perpisahannya dengan beliau untuk terakhir kali.
Bila Anas teringat hari pertama maka dia berbahagia dan bersuka cita, namun jika hari kedua
terlintas di benaknya maka dia menangis berduka, membuat orang-orang yang di sekelilingnya
ikut menangis.
Anas sering berkata, “Sungguh aku telah melihat hari di mana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam datang kepada kami dan aku juga melihat hari di mana Rasulullah meninggalkan kami. Aku
tidak melihat dua hari yang menyerupai keduanya. Hari kedatangan beliau di Madinah, segala
sesuatu di sana bercahaya. Tetapi hari di mana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, hampir
menghadap kepada Rabbnya, segala sesuatu terasa gelap gulita.
Pandangan terakhirku kepada beliau terjadi di hari Senin ketika kain penutup kamar beliau dibuka,
aku melihat wajah beliau seperti kertas mushaf, pada saat itu orang banyak sedang berdiri di

belakang Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu melihat kepada beliau, mereka hampir saja bubar, namun
Abu Bakar memberi isyarat kepada mereka agar tetap berada di tempat.
Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam wafat di pagi hari itu. Kami tidak pernah melihat
suatu pemandangan yang paling kami kagumi daripada wajah beliau manakala kami
memasukkan tanah ke kubur beliau.”
Rasulullah berdoa untuk Anas bin Malik lebih dari sekali.
Di antara doa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam untuknya:
“Ya Allah, limpahkanlah harta dan anak kepadanya, berkahilah dia padanya. “
Allah Ta’ala mengabulkan doa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Anas radhiyallahu ‘anhu menjadi
orang Anshar yang paling banyak hartanya, paling banyak keturunannya, sampai-sampai dia
melihat anak-anak dan keturunannya melebihi angka seratus.
Allah Ta’ala memberkahi umurnya sehingga dia hidup selama 103 tahun.
Anas sangat berharap mendapatkan syafaat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di hari Kiamat,
Anas sering berkata, “Sesungguhnya aku berharap bisa bertemu Rasulullah di hari Kiamat, lalu
aku berkata kepada beliau, Aku adalah pelayan kecilmu, Unais.”
Ketika Anas sakit yang dalam sakitnya ini dia meninggal, dia berkata kepada keluarganya,
“Talqinlah aku dengan La Ilaha Illallah, Muhammadur Rasulullah.” Maka Anas senantiasa
mengucapkannya sampai dia meninggal.
Anas radhiyallahu ‘anhu mewasiatkan agar mengubur tongkat kecil milik Rasulullah bersamanya,
maka tongkat itu diletakkan di sampingnya.
Selamat untuk Anas bin Malik al-Anshari radhiyallahu ‘anhu yang telah mendapatkan limpahan
kebaikan dari Allah Ta’ala. Dia hidup dalam bimbingan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
yang agung selama sepuluh tahun sempurna.
Dia adalah orang ketiga setelah Abu Hurairah dan Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhum dalam
meriwayatkan hadits dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Semoga Allah membalasnya dan membalas ibunya atas apa yang dia berikan untuk islam dan
kaum muslimin dengan sebaik-baik balasan.


Hasil quizz tanggal 22 oktober 2020

Komentar

KUMPULAN SOAL PENILAIAN TENGAH SEMESTER, AKHIR SEMESTER DAN MATERI PELAJARAN

Analisis teks anekdot - cara keledai membaca buku

Analisis Isi Teks Anekdot   Cara Keledai Membaca Buku Analisis teks anekdot - cara keledai membaca buku Anekdot adalah cerita singkat yang mengisahkan tentang tokoh dalam kehidupan nyata dengan latar yang sebenarnya. Namun penyampaian teks anekdot diceritakan dengan gaya jenaka/lucu/humor. Contoh teks anekdot adalah cara keledai membaca buku. Di mana seperti kita tahu bahwa hewan termasuk keledai tidak bisa membaca. Analisis isi teks anekdot Cara Keledai Membaca Buku meliputi masalah yang dibahas, unsur humor, dan makna tersirat yang disampaikan. Apa masalah yang di bahas pada teks anekdot  Cara Keledai Membaca Buku ? Apa unsur humor yang terdapat dalam teks anekdot tersebut? Apa makna tersirat yang disampaikan?     Analisis teks anekdot - cara keledai membaca buku Analisis isi pokok teks anekdot  Cara Keledai Membaca Buku  yang meliputi masalah yang dibahas, unsur humor, dan makna tersirat yang disampaikan.   Masalah yang di bahas  dalam cerita  Cara Keledai Memba

ULANGAN HARIAN QURDIS KELAS 8 MTs

Bismillahirrohmanirrohiim ULANGAN HARIAN ilmusumbercahaya.blogspot.com - Untuk mengasah dan mengetahui sejauh mana pengetahuan kalian selama belajar BDR, kalian kerjakan soal dibawah ini.... A.    Pilihan Ganda 1.     Dibaca Mad Layyin jika bertemu dengan dua huruf mad yaitu  .... a. wau dan alif b. alif dan ya’ c.  wau dan sa’ d. wau dan ya’ 2.     Sebelum Mad LAyyin biasanya ada yang berharkat  .... a. sukun b. fathah c.  kasrah d. dhommah 3.     Kata Layyin berasal dari bahasa arab yang memiliki makna  .... a. keras b. lembut c.  lunak d. tipis 4.     Dibawah ini yang termasuk contoh Mad Arid lissukun adalah  .... a.  لاَ تُظْلَمُوْنَ b.  الحولُ c.   ذَهبُوْا d.  أرَأيتَ 5.     Letak Mad Arid Lissukun berada  .... a. Diawal Ayat b. Ditengah Ayat c.  Setelah Ayat d. Diakhir Ayat 6.     Kata  خَالِدُوْنَ  termasuk contoh  .... a. Mad Badal Tamkin b. Mad Arid Lissukun c.  Mad Layyin tawil d. Mad Iwad 7.     Dalam bacaan mad iwad tanwin dibaca  .... a. jelas dan tartil b. samar-samar di

SOAL HOT BAHASA INDONESIA HOTS-kelas 11

CONTOH SOAL BAHASA INDONESIA KELAS 11 SOAL HOTS SOAL BAHASA INDONESIA HOTS          Maya merupakan seorang anak yang rajin. Setiap hari dia menolong ibu nya di rumah membersihkan bagian dalam dan sekitar luar rumah. Pada suatu hari dia mengalami kesulitan menggunakan alat pel rumah yang dibeli ibunya kemarin. Alat tersebut berbeda tipe dengan alat pel yang biasa dia gunakan. Kemudian dia membaca sebuah kertas yang merupakan cara menggunakan alat tersebut.  SOAL BAHASA INDONESIA HOTS Dengan membaca tulisan petunjuk penggunaan sebuah alat tersebut berarti Maya membaca .... a. Teks Prosedur b. Teks Penggunaan c. Teks Aturan d. Teks Penjelas e. Teks Observasi SOAL BAHASA INDONESIA HOTS Sinonim adalah persamaan arti/makna kata walau berbeda tulisan. Contoh: sinar dan cahaya, pintar dan cerdas. Ali membeli sebuah buku tentang Tutorial Cara Pengarsipan Data Perkantoran. Kata "Cara" memiliki sinonim dengan.... SOAL BAHASA INDONESIA HOTS a. Penjelas b. gaya c. Prosedur d. Presiden e.